Jumat, 29 Juli 2011

tri darma perguruan tinggi

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia. Dengan memperhatikan perkembangan dunia yang begitu pesat, maka pembentukan masyarakat Indonesia yang modernmenjadi tujuan utama dari pembangunan nasional Indonesia. Pembangunan masyarakat modern ini akan menyangkut perubahan-perubahan nilai-nilai Pancasila.
Manusia modern tersebut mempunyai ciri-ciri antara lain : lebih mudah meneriam dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakn pendapatnya, memiliki rasa tanggungb jawab, lebih berorientasi kemasa depan, lebih mepunyai kesadaran mengenai waktu,orgaiusasi, teknologi, dan ilmun pengetahuan.
Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita melihat betapa pentingnya peranan perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam system pendidikan formal dinegara kita yang hendaknya dapat mengahsilkan tenag-tenaga ahli dan dapat pula mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

sebagi lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi,STKIP PGRI Pontianak mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1. pendidikan dan pengajaran
2. penelitian dan pengembangan
3. Pengabdian pada masyarakat
Ketiga fungsi tersebut lebih dikenal sebagi TRI DARMA PERGURUAN TINGGI yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama.
Penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang diasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Dengan memperhatikan uraian diatas , semakin jelaslah hubungan antara tri dharma tersebut.Tri Dharma Perguruan Tinggi ini sebenarnya menerapkan fungi perguruan tinggi yang Universal. Artinya bukan hanya di Indonesia saja. Tri Dharma perguurn tinggi juga terdapat di negara maju lainnya. Hanya saja dalm hal ini di Indonesia dinyatakn secar eksplisit,sehingga setiap warga negara khususnya warga perguruan tinggi akan senantiasa sadar akan tugasnya. Dengan demikian dalm menjalankan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas yangf telah ditetapkan seperti tersebut diatas.
Agar dapt lebih mengahayati makna dari perguruan tinggi, marilah kita tinjau ketiga dharma itu secara lebih mendalam.


1. Pendidikan dan Pengajaran
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di pergurun tinggi.Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana,strata dua(S-2) merupakan program magisterdan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu,serta pendidikan jalur vokasional/non gelar(diploma).

2. Penelitian dan pengembangan
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tnapa penelitain,maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas.artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengasn kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.


3. Pengabdian pada masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat kongkrit dan langsung dirasakn manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota sivitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifatnonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi,yang selanjutnya dapat digunakn sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.

pedoman operasional thn Akademik 08/09

Sabtu, 23 Juli 2011

Jangan Tidur Larut Malam!

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT,GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!



Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk
disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan.
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga  berlaku meski  menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

*. Malam hari pk 9 – 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

*. Malam hari pk 11 – dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

*. Dini hari pk 1 – 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

*. Dini hari pk 3 – 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat  batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

*. Pagi pk 5 – 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

*. Pagi pk 7 – 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.  Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.  Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

Oleh karena itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang !!!

Sumber: parkin88.wordpress.com

Sabtu, 16 Juli 2011

ambillah semua yang kumiliki


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu. “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.
Pohon apel itu kembali sedih.


Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.
Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. “Ayo bermain-main lagi deganku,” kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?” “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu. “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. AKU SANGAT LELAH SETELAH SEKIAN LAMA MENINGGALKANMU.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita  memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.

Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan. Dan,yang terpenting: cintailah orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
Semoga kesempatan itu masih ada.


Rabu, 13 Juli 2011

membeli hutan dengan koin



Anda mungkin masih ingat film 'Avatar' karya sutradara James Cameron. Dalam film itu, komunitas lokal Na 'vi terpaksa terusir dari tanah yang sudah mereka huni selama turun-temurun oleh upaya militer hanya karena pertambangan mineral berharga di tanah tersebut. Seni mengimitasi kehidupan, karena premis film tersebut sudah menjadi kenyataan yang terjadi berulang kali di berbagai wilayah di Indonesia.

Sudah banyak cerita akan konflik lahan hutan adat dengan izin yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan besar (tambang, pengolahan kayu, industri kertas, industri kelapa sawit).   

Menurut Ketua Unit Kerja Presiden Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto di Lombok (12/7), konflik lahan dan hutan yang banyak terjadi sekarang adalah hasil dari tumpang tindih yurisdiksi antara berbagai kantor pemerintahan. 

Ia mencontohkan, di Kalimantan Tengah, ada 4 juta hektar lahan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan hutan (Forest Estate) ternyata oleh Badan Pertanahan Nasional diberikan sertifikat kepemilikannya ke masyarakat adat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga memberikan izin pengelolaan kawasan hutan (forest estate) yang bertabrakan dengan izin penggunaan hutan yang sudah diberikan oleh Kementerian Kehutanan. Dalam kasus ini, setidaknya ada 560 ribu hektar lahan yang tersengketakan. 

Konflik lahan hutan antara komunitas adat dan perusahaan besar pun terjadi menahun. Seperti yang disampikan Kuntoro, terjadi di komunitas Pangean, Kuantan Singingi, Riau. Sudah sejak 1999, mereka berebut lahan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk lahan seluas 583 hektar. 

Di Lubuk Jering, Riau, pun terjadi hal serupa. Sejak 2006, penduduk di desa tersebut berkonflik dengan produsen pulp dan kertas akan lahan seluas 1627 hektar. Selain itu, ada juga 17 desa di Kampar, Riau, yang kini berkonflik dengan setidaknya enam perusahaan besar.

Ini baru beberapa contoh konflik lahan dan hutan yang terjadi di Indonesia. Menurut Kuntoro, setidaknya ada 30 ribu desa yang berlokasi di sekitar atau di dalam kawasan hutan. Hidup dan pemasukan mereka sehari-hari bergantung pada hasil hutan, dan kebanyakan dari mereka hidup dalam kemiskinan. Namun bagaimana mereka bisa mensejahterakan diri bila akses mereka masuk ke hutan malah dibatasi?  

Konflik-konflik lahan seperti ini sering berujung pada penyanderaan, bahkan kematian dari masyarakat adat yang menolak menyerahkan lahan.

Sebenarnya, dalam catatan Rights and Resources Initiative--koalisi global atas organisasi yang mendorong reformasi pengelolaan hutan dan kebijakan--ada tren meningkat di seluruh dunia akan masyarakat-masyarakat adat dalam mengelola hutan. 

Sayangnya, Indonesia menjadi keanehan tersendiri dalam tren positif ini. Di negara-negara seperti Cina, Korea Selatan, India dan Vietnam, kawasan hutan mereka yang luas sudah mulai kembali ke masyarakat adat. Dengan program ini pun, negara-negara tersebut berhasil memulihkan kondisi hutannya.

Sementara, meski Indonesia mengakui ada 30 ribu desa di sekitar kawasan hutan, komunitas adat memiliki hak untuk hanya kurang dari 1 persen hutan nasional. Bandingkan dengan Cina yang masyarakat adatnya memiliki hak sampai 58% dari hutan nasional. 

Samdhana Institute yang berbasis di Bogor mencatat, awalnya pemerintah Indonesia menyediakan 0,6 juta hektar lahan untuk masyarakat adat pada 2002. Lalu, pada 2008, jatah itu justru turun menjadi 0,23 juta hektar. Bahkan pada 2010, hanya 100 ribu hektar lahan diberikan pada pengolaan masyarakat adat, jauh dari target 500 ribu hektar per tahun.

Peneliti buat Trevaylor Consulting, Dominic Elson, menilai Indonesia masih terlalu berpikir sempit dengan memberi hak-hak istimewa pada industri kayu gelondongan dan pengubahan hutan menjadi area kelapa sawit. Hutan alam selalu dibuat tersedia untuk industri yang membayar sangat murah untuk nilai ekonominya, sementara masyarakat adat terus-terusan diabaikan. Jadi keuntungan yang didapat pemerintah dari industri kayu dan kelapa sawit masih sangat rendah dari yang sebenarnya bisa dihasilkan jika hutan dikelola dengan benar.

"Ada banyak bukti bahwa komunitas adat adalah pengelola sumber daya alam yang bisa diandalkan, tapi entah kenapa pemerintah Indonesia masih belum mau menganggap mereka serius," kata Elson.

Kuntoro mengakui semua ini terjadi. "Ini bukanlah hasil kerja satu institusi saja atau sesuatu yang terjadi dalam semalam," kata dia. Komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020, menurut Kuntoro, adalah sebuah kesempatan untuk mengurai keruwetan pengelolaan hutan selama ini. Sektor hutan dan lahan gambut menyumbang lebih dari 60% pada emisi karbon nasional. 

Maka itu, Kuntoro mentargetkan satu peta nasional yang akan menjadi rujukan berbagai institusi pemerintahan nasional yang berbeda dalam mengambil keputusan. Berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat, dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses ini. Inilah kesempatan mereka didengar dalam pengambilan keputusan soal hutan. 

Selain itu, ia juga mengajukan solusi percepatan pengukuhan batas-batas kawasan hutan di Indonesia yang berdasarkan atas partisipasi masyarakat adat. Semua pengelolaan hutan, idealnya, baru bisa berjalan setelah pemetaan ini selesai. Semua ini terdengar indah dalam kata-kata. Maka kata Kuntoro, "Yang terpenting adalah apa yang terjadi di lapangan."








http://id.berita.yahoo.com/hutan-yang-masih-dihargai-murah.html

Senin, 11 Juli 2011

Lomba Esai SSSG






Ayo teman-teman mahasiswa, tumpahkan ekspresi, kreasi, dan apresiasimu dalam lomba esai SSSG : Wajah Indonesia 100 Tahun Mendatang.


Bebas kok untuk memilih bidangnya apa saja yang kamu sukai , bisa politik olahraga, kesenian, budaya, dan lain- lain, jangan sampai ketinggalan yah,, seru loh,, langsung saja pada informasinya, check it : 
            Informasi Kegiatan
Acara lomba esai ini diselenggarakan oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) dalam rangka memperingati tahun ke 2 SSSG dengan mengusung tema “Wajah Indonesia: 100 Tahun Mendatang”. Dengan diadakannya acara ini peserta diharap bisa memberikan sumbangan ide dan pemikirannya dalam mewujudkan cita-cita membangun kebangkitan Indonesia 100 tahun ke depan, kepada kebesaran, keagungan, kemuliaan dan kemegahan Indonesia, Towards the Grandeur of Indonesia 2109.
          Tujuan Kegiatan
1.   Memberikan sumbangan ide dan pemikirannya dalam mewujudkan cita-cita embangun kebangkitan Indonesia 100 tahun ke depan,
2.   Menumbuhan motivasi menulis di kalangan Mahasiswa
Sub Tema
Disesuaikan dengan bidang yang ditekuni/diminati.
           Sasaran Kegiatan
Mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia dan luar negeri
           Ketentuan Peserta dan Pendaftaran
1.   Peserta adalah Mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri
2.   Melampirkan Foto Copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku
3.   Melampirkan foto dan biodata
4.   Mencantumkan nomor telepon dan alamat email
            Ketentuan Naskah
- Umum
1.   Essay harus asli karya peserta, bukan terjemahan atau mengambil ide dari karya orang lain.
2.   Peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 karya terbaik, pilih salah satu sub tema di atas.
3.   Esai belum pernah dimuat di media massa (cetak atauelektronik), belum pernah menang pada lomba lain, dan tidak sedang diikutkan pada lomba lain pada rentang waktu diadakannya lomba ini.
- Khusus
1.  Panjang esai minimal 3 halaman dan maksimal 5 halaman, ditulis/diketik di kertas A4, font times new roman (12 pt), spasi 1,5.
2. Halaman akhir essay dilengkapi dengan data pribadi (nama lengkap, alamat, nama universitas dan jurusan, no HP/ kontak, email, dan no rekening -pribadi atau berwakil).
3.   Naskah bias  dikirim dalam bentuk soft copy atau hardcopy.
a.   Untuk naskah dalam bentuk soft copy (Word Document), dikirim melalui email lombaesaisssg2011@gmail.com
                 i.    Subject e-mail : Nama Penulis + Judul essay (mohon tidak mengirim naskah di badan e-mail).
b.   Untuk naskah dalam bentuk hardcopy, dikirim ke alamat:
                                         i.    Soegeng Sarjadi School of Government
                                        ii.    Wisma Kodel Lt. 11
                                      iii.    Jl. HR. Rasuna Said Kav. B-4 Jakarta
4.   Naskah diterima panitia paling lambat 18 Juli 2011, pukul 24:00
          Lain-Lain
1.   Pemenang lomba akan diumumkan melalui email masing-masing/ dihubungi  lewat telpon pada bulan Agustus 2011
2.   Karya pemenang akan menjadi hak milik panitia dan akan dipublikasikan dalam web portal berita: pedomannews.com
3.   Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
4. Pertanyaan dan informasi, silahkan e-mail ke: lombaesaisssg2011@gmail.com, atau (021) 5214508 atau 081331710177 (sms only)
Hadiah
1.   Tiga pemenang lomba akan mendapatkan
a.   Piagam Penghargaan
b.   Uang Tunai
                                         i.    Juara I :Rp. 2.000.000-,
                                        ii.    Juara II :Rp.1.500.000-,
                                      iii.    Juara III :Rp.1.000.000-,
2.   10 besar pemenang mendapatkan piagam dan souvenir
3.   Semua naskah pemenang akan dimuat di Jurnal Indonesia No. 2/Tahun II/18 Agustus 2011

BioLite: masak sambil charger WAW!


BioLite adalah kompor yang tidak hanya berfungsi memasak, tapi juga dapat digunakan sebagai pengisi daya ponsel. Panas yang dihasilkannya diubah jadi energi listrik.
Daya sebesar 1-2 watt yang dihasilkannya dapat disalurkan melalui port USB yang disambungkan untuk mengisi daya ponsel atau menyalakan lampu LED.
Panas yang dihasilkannya didapat dari kayu bakar, tapi kompor ini tidak menghasilkan banyak asap. Jumlah asapnya berkurang hingga 95% dibandingkan kompor biasa.
Kompor ini dapat mematangkan seliter air kurang dari empat menit. Berat kompor ini kurang dari 1 kg. Untuk menyalakannya, bisa menggunakan ranting, sekam, jerami, atau semak belukar.
Kompor ini sudah memenangkan penghargaan 2010 Sustainable Brands Innovation Open. Versi kempingnya akan dikeluarkan BioLite tahun depan.
Perangkat ini sangat bermanfaat terutama untuk rumah tangga di negara miskin dan berkembang yang hemat biaya listrik, atau orang-orang yang kemping.

Kamis, 07 Juli 2011

sekilas tentang IKM UI


Ikatan Keluaraga Mahasiswa (IKM) Universitas Indonesia merupakan wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia yang mengadopsi nilai-nilai ketatanegaraan berasaskan kepada keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam perwujudannya, Ikatan Keluarga Mahasiswa membutuhkan Mahkamah Mahasiswa yang melaksanakan kekuasaan kehakiman. IKM UI memiliki peraturan tertinggi yang kemudian disebut Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (UUD IKM UI). UUD IKM UI merupakan peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia.
IKM UI memiliki Forum Mahasiswa (Forma) yang merupakan lembaga tinggi yang sejajar dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Mahkamah Mahasiswa, Badan Audit Kemahasiswaan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Badan Otonom tingkat universitas. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) merupakan lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan legislatif.
Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan eksekutif. Badan Audit Kemahasiswaan adalah lembaga tinggi independen yang dibentuk untuk melakukan mekanisme audit keuangan terhadap lembaga kemahasiswaan, sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan bertanggungjawab langsung pada mahasiswa UI. Unit Kegiatan Mahasiswa Badan Otonom (UKM BO) adalah Unit Kegiatan Mahasiswa di tingkat universitas yang memiliki otonomi dan memenuhi syarat serta diresmikan oleh keputusan Forma. Unit Kegiatan Mahasiswa Badan Semi Otonom (UKM BSO) adalah wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa dalam satu bidang peminatan, bakat, dan pelayanan keagamaan di tingkat universitas yang berada di bawah koordinasi BEM. Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa (MWA UM) adalah lembaga yang ditugaskan untuk mewakili mahasiswa dalam Majelis Wali Amanat sebagai organisasi tertinggi di Universitas Indonesia.
Dengan IKM UI, kita, para mahasiswa, menjadi mahasiswa seutuhnya..
Kemerdekaan kita,
Independensi kita,
Kehormatan kita,
Kekeluargaan kita,
Khittah kita mengatakan yang benar kepada penguasa,
Jiwa kita yang selalu membela rakyat yang kesulitan,
Hingga tugas kita menjadi generasi pemimpin peradaban bangsa ini,
Akan mewujud, mengkristal, berkumpul dari tiap kepal tangan kita membentuk konstitusi IKM UI yang tegak di hadapan siapapun. Di hadapan dekanat, rektorat, dan pemerintah negara ini sekalipun.
Selamat datang di Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Indonesia, kawan.
Jas almamater kita sesungguhnya tidak polos berwarna kuning. Ada banyak bercak darah perjuangan mahasiswa terdahulu ketika membela rakyat bangsa ini. Ada banyak tetesan air mata harapan kepada kita untuk mengakhiri segala kelam negeri ini. Ada pula pendar-pendar cahaya harapan kepada kita, menunggu gerak menghidupkan dari tiap kita saat terjun ke masyarakat.
Pastikan diri kita unggul dengan kemandirian, prestasi akademis, dan kedewasaan perilaku kita. Sungguh, masyarakat menunggu pengabdian kita! Jangan lamban dengan urusan pribadi kita!
Kemudian, sekali lagi, selamat datang di keluarga besar ini, kawan.
Bersama-sama kita kumpulkan segala cita dalam genggam tangan kita. Kepalkan, acungkan ke arah langit. Lantas katakan dengan kesungguhan:
Hidup Mahasiswa! Hidup Mahasiswa! Hidup Mahasiswa!!! Hidup Rakyat Indonesia!!!

sumber: