Kamis, 05 Januari 2012

Bermain Game : Mengasah Kemampuan Otak (1)


Bermain game. Bagi sebagian besar orang, bermain game ibarat sebuah candu. Seakan tak mengenal batasan usia, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi, game bisa menjadi kegiatan menyenangkan sekaligus pengisi waktu luang.
Game yang dimaksud adalah video game atau konsole yang bisa dimainkan dalam berbagai platform. Misalnya platform PlayStation, PC, XBOX, atau handheld seperti PSP, Gameboy, atau bahkan di ponsel.
Main game sebenarnya bermanfaat atau tidak? Kita sering mendengar efek efek negatif dari main game, seperti sekolah atau kerjaan terbengkalai, pelajaran tertinggal dan sebagainya. Lalu pertanyaannya muncul, apakah ada manfaat dari main game itu?
Di tengah perdebatan pengaruh buruk yang ditimbulkan dari game, ada juga yang melakukan penelitian tentang manfaat yang didapat oleh gamer dari sebuah video game.
Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika melakukan riset mengenai pengaruh positif dari bermain game. Dalam riset tersebut, para gamers usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok.

Yang pertama, adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah game FPS yang cukup terkenal). Mereka main game ini satu jam tiap hari selama sepuluh hari berturut-turut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali.
Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang-orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi. Karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang. Gamer-gamer ini juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau multitasking.
Sementara itu, penelitian untuk kelompok kedua adalah kelompok gamer yang dilatih dengan Tetris. Tak seperti gamer medal of honor, gamer Tetris hanya berfokus pada satu hal pada satu waktu.
Menurut C. Shawn, kesimpulan dari test ini adalah mereka yang main Medal of Honor mengalami peningkatan dalam visual skill (penglihatan). Bermacam-macam tugas/quest yang terdapat dalam game action (misalnya mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih berbagai aspek dari kemampuan visualisasi.
Para gamer Battle of Hasting (game perang antara Normandia dan Saxon di Hasting), di mana mereka berperan sebagai prajurit ataupun jendral dalam game tersebut, juga memberikan manfaat bagi para pemainnya. Penelitian menunjukkan bahwa Game ini membantu meningkatkan skill dalam bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan, dan berpikir strategis.

Tidak ada komentar: