Seorang pengamat hati
kaum lelaki menulis:
Ternyata, hati laki-laki itu beraneka macam;
· Ada yang mudah dijangkau dan mudah didapatkan hanya sekedar kata: “cinta”
· Ada juga yang langsung terbuka kunci-kuncinya begitu dihadapkan kecantikan
yang menawan.
· Ada juga yang menjadi perwujudan dari peribahasa yang mengatakan: “Jalan
terpendek untuk mendapatkan hati lelaki adalah perutnya”, maksudnya melalui
makanan.
· Cara seorang istri yang memperlakukan suaminya dengan cinta, diplomasi dan
akhlaq, ternyata hal inilah yang membuat sang suami mencintainya.
o Sebab, ada sementara lelaki yang menginginkan agar segala tuntutan dan
keinginannya terpenuhi, ingin diperhatikan, dan dikesankan bahwa dirinya adalah
manusia istimewa dan penting dalam kehidupan sang istri.
o Terus terang, jalan untuk mendapatkan hati seorang lelaki (suami) adalah ia
ingin melihat wanita (istrinya) tempat ke-tsiqah-annya, sehingga, kalau saja
sang istri pernah berbohong kepadanya sekali saja, maka lelaki (suami) tidak
akan mampu membangun hubungan yang kuat dengan wanita (istrinya), sebab ia akan
selalu teringat bahwa ia pernah dibohongi oleh istrinya, yang bisa jadi, ia
akan dibohongi untuk kedua kalinya, ketiga kalinya dan seterusnya, apalagi
kalau ia menyadari bahwa dirinya (lelaki) dengan mudah akan tertawan oleh
kecantikan wanita, atau oleh “kebaikan”-nya dan tindak tanduknya.
o Terkadang (kalau tidak sering) rahasia hati seorang lelaki, kuncinya berada
pada kecerdikan seorang yang wanita yang dengan cerdas mampu menangkap hal-hal
yang diutamakan oleh kaum lelaki; apakah dalam bentuk menjauhkan hal-hal yang
tidak disukai laki-laki, ataukah dengan melalui sentuhan-sentuhan yang
membuatnya senang dan puas, ataukah dengan tehnik-tehnik lainnya yang saat di-“main”-kan
oleh seorang wanita (istri), maka sang lelaki akan berubah bak cincin di jari
jemari wanita yang dipermainkannya sesuka hatinya.
o Diantara rahasia hati lelaki adalah ia tidak suka kalau begitu sampai di
rumah sang istri langsung menumpahkan segala problem rumah tangga, namun sang
istri bersabar menunggu momentum yang tepat dengan menghiburnya,
menyenangkannya terlebih dahulu, sehingga sang lelaki (suami) betah duduk di
dalam rumah, dan dalam tempo yang lama, lalu sang lelaki yang terlebih dahulu
menceritakan berbagai problem dan urusannya, dan dengan setia serta penuh
kesabaran sang istri mendengarkan dan membantu menyelesaikannya, setelah itu,
sang lelaki pasti akan “terpegang” oleh sang istri!!
o Bukan hal yang aneh kalau seorang lelaki hati-nya akan “terpegang” manakala
perintahnya ditaati, dan saat itu, pastilah ia akan mencintai istrinya.
o Lelaki timur mempunyai tabiat ingin “dikesankan” sebagai pemimpin rumah
tangga, karenanya, kalau “kerajaan” ini banyak diganggu dengan banyaknya
perbantahan dari sang istri, akan berkurang atau hilanglah cintanya kepada
istrinya.
o Kalaupun sang istri harus mendebat dan membantah sang lelaki (suami),
bantahlah secara “cerdas”, sebab lelaki tidak suka kalau seorang wanita (istri)
berbicara dengan gaya menantang atau penuh rasa gee r, tetapi, bantahlah dengan
tenang dan penuh rasa hormat terhadap kedudukan lelaki (suami) sebagai kepala
rumah tangga.
o Kebanyakan lelaki menampilkan kesan kuat, barangkali agar dihormati dan
ditakuti, dan barangkali agar tampak berwibawa, padahal, sebenarnya, “dalaman”
lelaki itu berupa “anak kecil”, yang untuk mendapatkan hatinya bukanlah perkara
sulit, hanya sedikit kecerdasan dari kaum Hawa untuk “menaklukkannya”.
sumber: dokumen ayah :D
1 komentar:
bagus tulisannya hilmi hehe -gufron-
Posting Komentar