Jakarta,
mendengar namanya bagi sebagian kaum urban memang cukup familiar. Betapa tidak,
kota yang setiap tahunnya diserbu masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia
memiliki pesona yang tidak ada tandingannya. Tahun 2012 ini, data menyebutkan
kenaikan jumlah penduduk pasca lebaran sebesar 7% atau sekitar empat belas juta
jiwa mencoba mengadu nasib pada ibu kota.
Ibu
kota, kebanyakan di seluruh dunia memang merupakan suatu wilayah yang memiliki
roda perekonomian paling banyak di daerah lain. Betapa tidak, ibu kota
merupakan pusat dari investasi banyak pihak pengusaha dalam dan luar negeri.
Selain itu, ibu kota merupakan tempat yang keadaanya tidak akan terbelakang.
Alasan-alasan itulah yang oleh sebagian masyarakat menjadi latar belakang
mereka ingin mengadu nasib di Jakarta. Banyak harapan yang mereka bawa dari
daerah untuk diwujudkan di ibu kota.
Jika
diibaratkan seperti seorang anak dengan ibunya, maka sang anak cenderung akan
merasa lebih nyaman dan semua permintaannya akan segera tercapai jika ia dekat
dengan sang ibu. Begitulah masyarakat Indonesia khususnya para urban. Mereka
menganggap dengan datang ke Jakarta akan lebih mudah mendapatkan apa yang ia
inginkan apabila dekat dengan ibu kota, Jakarta. Dengan demikian, harapan untuk
hidup sejahtera sepenuhnya mereka gantungkan pada ibu kota Indonesia, Jakarta.
Harapan itu menjadi semakin besar ketika sanak saudara mereka telah mencicipi
kasih sayang ibu kota.
Ibu
kota memang sangat cantik penampilannya dan memang dari sebagian sudut menjadi
superior dalam berbagai hal dibandingkan daerah lain. Tak heran, bagi kaum
urban harapan akan nasibnya terhadap ibu kota sangat besar. Berbekal informasi
dari media dan sanak saudara mereka tak ragu menginjakkan kaki di Ibu Kota, Jakarta.
Semoga harapan besar yang telah mereka rajut dapat segera diwujudkan di Ibu
Kota, bukan sebuah fatamorgana.